My special travelling "Surabaya I Want to Go Back Again" (Day 1: Pasar Turi, House of Sampoerna, Ayam Kecap,Marine Reliability and Safety Laboratory ITS)
Surabaya, 30 Juli-2 Agustus 2013
Kemaren semester 4 udah dilaluin, masa yang bener2 kritis banget buat anak teknik sipil. kita ngejar 5 tugas besar yang kesemuanya harus ngedapetin surat puas biar bisa ikut ujian sama yudisium. bener-bener semester yang parah banget, jarang tidur, ngantri dosen dari jam 6 pagi, ngerjain, ngerjain, dan ngerjain. tapi kalo inget itu semua jadi inget temen2 yang berjuang bareng. ada yang ketiduran di dosenat, nangis, lupa sahur, sakit, ngeluh.
Nah,,selamat datang di bulan yang baru ini, bulan kemerdekaan dan penuh berkah kata orang :)
Jadi inget jaman 45, waktu itu kemerdekaan.
Yeeaahhh..bagi kamu para mahasiswa pasti seneng karena baru aja nglewatin masa semester genap.saatnya liburan dan pulang kampung..apalagi yang mau ngrayain hari raya bareng keluarga, nggak kebayang gimana senengnya.yang biasa sahur sama buka dikosan sendirian, hari ini tinggal makan aja soalnya udah ada mama yang setia masakin.
Lupain itu semua dan mari kita ngomongin liburan..:D :D :D
Liburan kemaren aku dapet kesempatan buat mengunjungi kota Surabaya.
Aku engga kebayang gimana kota itu, soalnya terakhir ngunjungin pas momen tahun baru, itupun waktu SD.hahaha
Buat berangkat kesana aja lumayan banyak cerita, jadi awalnya ngrencanain berangkat kesana itu tanggal 15 Tapi, berhubung masih ada tanggungan ngejar surat puas akhirnya engga jadi dan diundur jadi tanggal 30 Juli. Akhirnya mau engga mau harus nukerin tiket,ples bayar potongan pembatalan 25% dari harga tike.akhirnya dapet tiket berangkat 175ribu, pulang 210ribu.di waktu yang udah direncanain yaitu Selasa, 30 Juli 2013 aku berangkat dari rumah jam 4 pagi karena sesuai jadwal kereta udah harus berangkat 4:50. Apa mau dikata, ternyata kereta Harina yang aku naikin harus molor dari jadwal yang udah ditentuin. Pukul 6 lewat kereta baru sampai di stasiun Tawang, Semarang.
Ternyata selama perjalanan aku engga kesepian, ada temen seangkatan yang juga satu tujuan, Fahmi namanya. Ngobrolnya udah macem2 topik mulai dari kuliah sampe nanya-nanya Surabaya itu kaya gimana kotanya. Menurut definisinya asik bgt, surga belanja, kotanya juga gedhe. Ahhh,,sungguh tidak sabar ingin melihat kota itu.
Karena keterlambatan yang harusnya jam 9:17 udah tiba, ini sekitar jam 10:15 baru nyampe di Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Ya, perjalanan memakan waktu kira-kira 4 jam 15 menit.Di pasar Turi aku disambut banyak sekali orang-orang yang menawarkan jasa transportasi. Mulai dari ojek, taxi, hingga rental mobil. Hal pertama yang aku definisikan mengenai kota ini adalah panas.matahari seperti menantang ketika pertama kali menginjakkan kaki.
Meskipun disambut tantangan dari matahari, hari itu aku sangat gembira. Apalagi kalau bukan untuk bertemu dengan seseorang yang sangat spesial. Dia yang membuat aku hingga akhirnya menginjakkan kaki di kota ini.
Destinasi pertama jalan-jalan.hahaha,,,
Tempat pertama yang aku kunjungi adalah House of Sampoerna.
Museum rokok yang terkenal ini adalah milik perusahaan Sampoerna. Mulai dari pelataran kita disambut bangunan yang cukup artistik berkonsep khas koloni dan tradisional dipercantik dengan mobil Roll Royces milik putra Sampoerna. Sepertinya dahulu pernah dipakai sebagai rumah tinggal oleh keturunan Sampoerna. Bagian bangunan museum dibagi menjadi tiga, bangunan utama sebagai museum, dilanjutkan bangunan kedua sebagai bekas tempat tinggal, dan bangunan ketiga difungsikan sebagai restoran.
Kalau hanya mendefinisikan pelataran depan rasanya kurang menarik. Mari kita masuk ke bangunan utama, yaitu museum itu sendiri. Di dalam museum kita dapat melihat sejarah perusahaan Sampoerna awal berdiri, pemilik pertama serta keturunannya, diorama bangunan penyimpanan tembakau. Aroma tembakau dan cengkeh sungguh sangat mendominasi di ruangan ini.
Setelah puas berfoto-foto di bagian museum, mari kita menjelajah bagian selanjutnya dari gedung ini. Pada bagian ini kita disuguhi banyak foto-foto dan lukisan. Baik keluarga Sampoerna hingga para tokoh yang sedang merokok menggunakan merek Sampoerna. Toilet yang bersih juga dapat ditemui di sudut ruangan.
Nah akhirnya kita masuk ke bagian terakhir dari museum. Disini kita dapat menemukan berbagai produk apa saja yang dijual oleh PT Sampoerna. Mulai dari produk yang dipasarkan di dalam negeri hingga mancanegara. Sebagai salah satu perusahaan rokok tentunya juga mempunyai CSR. Nah CSR yang ditampilkan kali ini adalah sebagai sponsor dalam perlombaan marching band yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Ada juga replika warung tradisional unik yang biasa dijumpai di masyarakat. Nah di lantai dua, kita dapat membeli berbagai souvenir khas sampoerna. tetapi, waktu itu aku engga ngebeli apapun disitu karena harga kaos berkerah 110ribu dirasa menguras kantong.hehe..
oia, selain dapat melihat merchandaise kita juga dapat melihat proses pembuatan rokok secara tradisional di siang hari melalui jendela kaca yang dihubungkan langsung dengan banyak pekerja serta mesin pelinting rokok yang berada di bawahnya. Hal yang paling unik ketika berada di museum ini adalah membaca buku tentang makanan khas Jawa Timuran, melihat nama bukunya saja sudah tertarik "Mbadog" kalo engga salah. Buku dikemas dengan bahasa jawa timuran yang khas sedikit berbeda dengan bahasa jawa yang aku gunakan sehari-hari.
Kemaren semester 4 udah dilaluin, masa yang bener2 kritis banget buat anak teknik sipil. kita ngejar 5 tugas besar yang kesemuanya harus ngedapetin surat puas biar bisa ikut ujian sama yudisium. bener-bener semester yang parah banget, jarang tidur, ngantri dosen dari jam 6 pagi, ngerjain, ngerjain, dan ngerjain. tapi kalo inget itu semua jadi inget temen2 yang berjuang bareng. ada yang ketiduran di dosenat, nangis, lupa sahur, sakit, ngeluh.
Nah,,selamat datang di bulan yang baru ini, bulan kemerdekaan dan penuh berkah kata orang :)
Jadi inget jaman 45, waktu itu kemerdekaan.
Yeeaahhh..bagi kamu para mahasiswa pasti seneng karena baru aja nglewatin masa semester genap.saatnya liburan dan pulang kampung..apalagi yang mau ngrayain hari raya bareng keluarga, nggak kebayang gimana senengnya.yang biasa sahur sama buka dikosan sendirian, hari ini tinggal makan aja soalnya udah ada mama yang setia masakin.
Lupain itu semua dan mari kita ngomongin liburan..:D :D :D
Liburan kemaren aku dapet kesempatan buat mengunjungi kota Surabaya.
Aku engga kebayang gimana kota itu, soalnya terakhir ngunjungin pas momen tahun baru, itupun waktu SD.hahaha
Buat berangkat kesana aja lumayan banyak cerita, jadi awalnya ngrencanain berangkat kesana itu tanggal 15 Tapi, berhubung masih ada tanggungan ngejar surat puas akhirnya engga jadi dan diundur jadi tanggal 30 Juli. Akhirnya mau engga mau harus nukerin tiket,ples bayar potongan pembatalan 25% dari harga tike.akhirnya dapet tiket berangkat 175ribu, pulang 210ribu.di waktu yang udah direncanain yaitu Selasa, 30 Juli 2013 aku berangkat dari rumah jam 4 pagi karena sesuai jadwal kereta udah harus berangkat 4:50. Apa mau dikata, ternyata kereta Harina yang aku naikin harus molor dari jadwal yang udah ditentuin. Pukul 6 lewat kereta baru sampai di stasiun Tawang, Semarang.
Ternyata selama perjalanan aku engga kesepian, ada temen seangkatan yang juga satu tujuan, Fahmi namanya. Ngobrolnya udah macem2 topik mulai dari kuliah sampe nanya-nanya Surabaya itu kaya gimana kotanya. Menurut definisinya asik bgt, surga belanja, kotanya juga gedhe. Ahhh,,sungguh tidak sabar ingin melihat kota itu.
Karena keterlambatan yang harusnya jam 9:17 udah tiba, ini sekitar jam 10:15 baru nyampe di Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Ya, perjalanan memakan waktu kira-kira 4 jam 15 menit.Di pasar Turi aku disambut banyak sekali orang-orang yang menawarkan jasa transportasi. Mulai dari ojek, taxi, hingga rental mobil. Hal pertama yang aku definisikan mengenai kota ini adalah panas.matahari seperti menantang ketika pertama kali menginjakkan kaki.
Meskipun disambut tantangan dari matahari, hari itu aku sangat gembira. Apalagi kalau bukan untuk bertemu dengan seseorang yang sangat spesial. Dia yang membuat aku hingga akhirnya menginjakkan kaki di kota ini.
Suasana Stasiun Pasar Turi Surabaya di siang hari
Tempat pertama yang aku kunjungi adalah House of Sampoerna.
Museum rokok yang terkenal ini adalah milik perusahaan Sampoerna. Mulai dari pelataran kita disambut bangunan yang cukup artistik berkonsep khas koloni dan tradisional dipercantik dengan mobil Roll Royces milik putra Sampoerna. Sepertinya dahulu pernah dipakai sebagai rumah tinggal oleh keturunan Sampoerna. Bagian bangunan museum dibagi menjadi tiga, bangunan utama sebagai museum, dilanjutkan bangunan kedua sebagai bekas tempat tinggal, dan bangunan ketiga difungsikan sebagai restoran.
Kalau hanya mendefinisikan pelataran depan rasanya kurang menarik. Mari kita masuk ke bangunan utama, yaitu museum itu sendiri. Di dalam museum kita dapat melihat sejarah perusahaan Sampoerna awal berdiri, pemilik pertama serta keturunannya, diorama bangunan penyimpanan tembakau. Aroma tembakau dan cengkeh sungguh sangat mendominasi di ruangan ini.
Halaman depan Museum
Bagian utama museum
Jadwal House of Sampoerna
Setelah puas berfoto-foto di bagian museum, mari kita menjelajah bagian selanjutnya dari gedung ini. Pada bagian ini kita disuguhi banyak foto-foto dan lukisan. Baik keluarga Sampoerna hingga para tokoh yang sedang merokok menggunakan merek Sampoerna. Toilet yang bersih juga dapat ditemui di sudut ruangan.
Nah akhirnya kita masuk ke bagian terakhir dari museum. Disini kita dapat menemukan berbagai produk apa saja yang dijual oleh PT Sampoerna. Mulai dari produk yang dipasarkan di dalam negeri hingga mancanegara. Sebagai salah satu perusahaan rokok tentunya juga mempunyai CSR. Nah CSR yang ditampilkan kali ini adalah sebagai sponsor dalam perlombaan marching band yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Ada juga replika warung tradisional unik yang biasa dijumpai di masyarakat. Nah di lantai dua, kita dapat membeli berbagai souvenir khas sampoerna. tetapi, waktu itu aku engga ngebeli apapun disitu karena harga kaos berkerah 110ribu dirasa menguras kantong.hehe..
oia, selain dapat melihat merchandaise kita juga dapat melihat proses pembuatan rokok secara tradisional di siang hari melalui jendela kaca yang dihubungkan langsung dengan banyak pekerja serta mesin pelinting rokok yang berada di bawahnya. Hal yang paling unik ketika berada di museum ini adalah membaca buku tentang makanan khas Jawa Timuran, melihat nama bukunya saja sudah tertarik "Mbadog" kalo engga salah. Buku dikemas dengan bahasa jawa timuran yang khas sedikit berbeda dengan bahasa jawa yang aku gunakan sehari-hari.
Marching Band by Sampoerna
Replika Warung tradisional
Nah, sebagai pengunjung, jangan lupa juga melewatkan tour gratis menggunakan shuttle bus yang diadakan oleh pihak museum untuk mengelilingi kota Surabaya. Waktu itu aku dateng di saat yang engga tepat, karena ternyata tour tersebut tidak diadakan pada bulan tersebut.
Selesai mengunjungi House Of Sampoerna engga lupa nih buat mengisi perut. Nah menu yang dipilih kali ini adalah ayam. Warung makan Cak siapa aku sendiri lupa menjual makanan khas bercita rasa Jawa Timur. Seperti nasi goreng dengan saus (berbeda dengan di Jawa Tengah yang menggunakan Kecap), mie itupun ada beraneka macam yang aku ingat adalah Ta-Mie. Seperti mie digoreng kering lalu disiram dengan kuah khas racikan sang koki. ada juga capjay dan berbagai jenis ayam. Ayam kecap yang aku makan enak, aku sepertinya cocok dengan masakan Surabaya,hahhaa. ayam dibalur tepung lalu digoreng dan disiram dengan kuah khas yang manis.nyaammm2,,,laazziieesss. jika ingin memiliki sensasi rasa pedas dapat ditambah dengan irisan cabai rawit yang disediakan. Oia, harga makanan ini masih terjangkau, tetapi yang khas dari makanan Surabaya adalah semuanya berporsi besar.hahhaa..akupun akhirnya hanya memesan setengah porsi (itupun sudah banyak).
Setelah selesai makan, aku berkunjung ke ITS, tempat dimana orang yang spesial bagiku tadi menimba ilmu. Dia sendiri kuliah di jurusan sistem perkapalan. Karena sedang tahap revisi skripsi, untuk sehari-hari melakukan kegiatan di Marine Reliability and Safety Laboratory. Orang-orang disana sangat ramah dan menyambut hangat. Bahkan dosen seperti membangun pertemanan yang akrab dengan mereka. Satu lagi yang berbeda, di kampus ini memiliki perbedaan dengan tempat aku belajar. Akses keluar masuk kampus 24 jam tanpa batas, mahasiswa diperbolehkan tidur di kampus, bahkan di lab ini disediakan berbagai fasilitas untuk menunjang belajar. Kasur engga tanggung-tanggung 5 buah, kulkas, AC, internet dengan kecepatan super nonstop 24 jam, laptop pribadi tentunya, printer, headset, meja dan kursi yang nyaman untuk belajar, 2 ruang dosen yang stay disana.itu fasilitas utama, kalo fasilitas penunjang sendok, garpu, gelas, piring, kecap, dab makanan yang kadang dibawa oleh mahasiswa sudah pasti hahahaha,,benar-benar membuatku geleng-geleng kepala.satu kata MANTAP!
Itulah pengalaman hari pertama berada di Surabaya, sangat menyenangkan dan berkesan:)
tetep setia ngikutin dan baca blog aku ya readers buat pengalaman seru di hari berikutnya.
Hari itu aku belajar bagaimana cara untuk bersenang-senang dan menikmati semuanya. Mengalirlah, dan tekuni apa yang ada di depanmu saat ini. Perjuangan tidak pernah sia-sia. #terinspirasi dari para TA'ers yang sedang berjibaku dengan kelulusan.
Hayuning Santa Asisi
Comments
Post a Comment